Senin, 06 Juli 2015

Karakteristik Fisik dan Ciri Ciri Dinosaurus



Dinosaurus berkembang menjadi spesies sendiri dan berpisah dari nenek moyang mereka, archosaurus, sekitar 230 juta tahun yang lalu, pada periode Trias Tengah hingga Trias Akhir, kira-kira 20 juta tahun setelah peristiwa kepunahan Permian-Trias yang memunahkan hampir 95% kehidupan di Bumi. Penanggalan radiometrik dari formasi batuan yang mengandung fosil dinosaurus awal seperti genus Eoraptor membuktikan bahwa hewan tersebut adalah dinosaurus tertua di Bumi. Para paleontolog berpendapat bahwa Eoraptor kemungkinan adalah nenek moyang dari semua dinosaurus; jika hal ini benar, maka bisa disimpulkan bahwa pada awalnya, karakteristik dinosaurus adalah bertubuh kecil, dan predator berkaki dua. Penemuan hewan purbakala ornithodiran yang mirip dinosaurus seperti Marasuchus dan Lagerpeton di Argentina turut mendukung pendapat ini.

Penemuan baru-baru ini menyebabkan semakin sulit untuk menentukan karakteristik khas dinosaurus, hampir semua dinosaurus yang telah ditemukan memiliki modifikasi kerangka tertentu yang berbeda dengan karakteristik nenek moyang archosaurus. Namun, beberapa kelompok dinosaurus memiliki karakteristik yang dianggap sebagai karakteristik Dinosauria; ciri yang dimiliki oleh semua dinosaurus awal dan kemudian diteruskan pada keturunannya. Dalam taksonomi, ini disebut dengan sinapomorfi. S. Nesbitt mengemukakan temuannya mengenai keterkaitan antara sinapomorfi archosaurus dengan dinosaurus,


  1. Pada tengkorak, fossa supratemporal pada archosaurus menjadi fenestra supratemporal pada dinosaurus
  2. Epipophyses menjadi tulang leher anterior (kecuali atlas dan axis)
  3. Jambul deltopektoral (proyeksi tempat melekatnya otot deltopektoral) terletak di bawah humerus (tulang lengan atas)
  4. Radius 80% lebih pendek daripada panjang humerus
  5. Trokanter keempat (proyeksi tempat melekatnya otot kaudofemoralis) pada femur (tulang paha) berbentuk flens tajam
  6. Pada trokanter asimetris keempat, marjin distal membentuk sudut yang lebih curam ke arah poros
  7. Pada astragalus dan calcaneum, fibula berukuran 30% lebih kecil
  8. Eksosiptial (tulang di belakang tengkorak) tidak memenuhi garis tengah rongga endokranial
  9. Permukaan proksimal artikular iskium dengan ilium dan pubis dipisahkan oleh cekungan besar
  10. Crest cnemial pada tibia (tulang kering) melengkung secara anterolateral
  11. Nesbitt juga menemukan sejumlah sinapomorfi lainnya antara archosaurus dengan dinosaurus, di antaranya juga terdapat pada silesaurids, yang menurut Nesbitt mirip dengan Dinosauria, termasuk trokanter anterior yang besar, metatarsal II dan IV dengan panjang yang sama, kurangnya kontak antara iskium dengan pubis, terdapatnya cnemial crest pada tibia, proses menaik pada astragalus, dan lain sebagainya.


Postur tungkai reptil biasa (kiri), dinosaurus dan mamalia (tengah), dan rauisuchia (kanan).
Berbagai karakteristik kerangka lainnya juga dimiliki oleh dinosaurus. Namun, karena karakteristik tersebut hanya dimiliki oleh kelompok archosaurus atau tidak terdapat pada semua spesies awal dinosaurus, karakteristik tersebut tidak dianggap sebagai sinapomorfi. Misalnya, sebagai anggota diapsida reptil, keturunan dinosaurus memiliki dua pasang fenestra sementara (pada tengkorak di belakang mata), sedangkan sebagai anggota diapsida archosauria, dinosaurus memiliki fenestra tambahan pada moncong dan rahang bawah.Selain itu, beberapa karakteristik yang sebelumnya dianggap sebagai sinapomorfi diketahui telah muncul sebelum keberadaan dinosaurus, atau tidak terdapat pada dinosaurus awal dan baru berevolusi pada kelompok dinosaurus yang berbeda. Ini termasuk skapula yang memanjang, atau tulang belikat; sacrum yang terdiri dari tiga ruas atau lebih yang menyatu dengan tulang punggung (tiga pada archosaurus, namun hanya dua pada Herrerasaurus);dan sebuah acetabulum berongga, atau sendi panggul, dengan sebuah lubang di tengah permukaan bagian dalamnya (menutup pada Saturnalia).Kesulitan lainnya untuk menentukan karakteristik Dinosaurian terletak pada fakta bahwa kelompok dinosaurus awal dan archosaurus lainnya yang berasal dari periode Triassic Akhir kurang diketahui dan serupa dalam banyak hal, sehingga hewan-hewan ini terkadang salah diidentifikasi dalam berbagai literatur.

Untuk bisa diklasifikasikan sebagai dinosaurus,fosil atau dugaan dari seekor makhluk hidup,terutama hewan,harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki jenis tulang panggul Saurischia atau Ornithschia
  • Hidup pada Masa Mesozoikum
  • Memiliki kaki tegak langsung di bawah tubuh seperti Mamalia dan Aves modern
  • Tidak memiliki sayap atau sirip berukuran besar yang difungsikan untuk terbang atau berenang
  • Bereproduksi secara ovipar
  • Memiliki ekor sekurang-kurangnya seperlima panjang tubuhnya


Dinosaurus berdiri tegak seperti sebagian besar mamalia modern, namun berbeda dari kebanyakan reptil, yang bergerak melata atau merayap. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya reses lateral di bagian panggul (biasanya berupa sendi terbuka) yang terhubung ke tulang paha. Postur tegak ini memungkinkan dinosaurus purba untuk bernafas dengan mudah sambil bergerak, yang tingkat stamina dan aktivitasnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan reptil melata lainnya.Tungkai tegak ini kemungkinan juga membantu mendukung evolusi dinosaurus yang berukuran besar dengan mengurangi kelenturan pada anggota badan. Beberapa achosaurus non-dinosaurus, termasuk rauisuchia, juga bertungkai tegak, namun tegaknya tidak sempurna (tegak semi atau tegak pilar); tulang panggul bagian atas diputar sehingga kaki depan menggantung.

0 komentar:

Posting Komentar